TIMES BOGOR, JAKARTA – Kontribusi lembaga pesantren cukup banyak untuk kemajuan Indonesia. Namun kontribusi tersebut tak banyak terpublikasi dengan luas. Hingga akhirnya masyarakat tak mengetahui hal tersebut.
Hal tersebut juga menjadi kegalauan yang dirasakan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Muhammad Ali Ramdhani.
"Pesantren itu selalu melakukan kebaikan. Tapi Gus Men (Menteri Agama) sering kali mengatakan, bahwa ruang-ruang kebaikan yang dilakukan oleh pondok pesantren itu hanya mengisi ruang-ruang sunyi," katanya saat acara Kopdar Pengelola Media Pesantren, di Hotel Kimaya, Kota Bandung, Sabtu (17/9/2023) malam.
Namun, kata dia, apabila ada kasus-kasus atau hal negatif seperti pelecehan seksual atau yang lain, maka hal itu secara cepat tersebar dan menjadi konsumsi publik secara luas.
"Sementara apabila ada kejadian-kejadian yang sedikit tetapi mengganggu itu menjadi ruang-ruang publik. Jadi kebaikan-kebaikan itu hanya menjadi ruang sunyi, sementara kejelekan-kejelekan itu menjadi ruang publik," ujarnya.
Sekedar informasi, dari data yang dipaparkan oleh Kemenag, tercatat ada 39.043 pesantren di dalam negeri pada 2022/2023. Seluruh pesantren itu mendidik sebanyak 4,08 juta santri.
Menurut provinsinya, jumlah pesantren paling banyak di Jawa Barat, yakni 12.121 unit. Posisi kedua ditempati Jawa Timur dengan 6.744 pesantren.
Sebanyak 6.430 pesantren berlokasi di Banten. Lalu, jumlah pesantren yang berada di Jawa Tengah dan Aceh masing-masing sebanyak 5.084 unit dan 1.713 unit. Selebihnya tersebar di wilayah lainnya di Indonesia. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kemenag: Kebaikan Pesantren Hanya Mengisi Ruang-ruang Sunyi
Pewarta | : Moh Ramli |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |