TIMES BOGOR, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia mengimbau umat Islam untuk melaksanakan Salat Istisqa' guna mengatasi kemarau panjang dan polusi udara.
Salat Istisqa' merupakan salah satu ikhtiar dan langkah guna mengatasi permasalahan yang dirasakan oleh masyarakar Indonesia pada umumnya. Kemarau panjang berdampak pada krisis air hingga polusi udara.
Tak hanya itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memproyeksikan bahwa kemarau panjang ini diperkirakan akan berlangsung hingga Oktober di beberapa wilayah Indonesia, bahkan ada kemungkinan hingga akhir tahun di wilayah lainnya.
Curah hujan yang sangat rendah telah menyebabkan kemarau panjang dan kekeringan di sebagian besar wilayah, yang semakin diperparah oleh polusi udara di sejumlah kawasan perkotaan.
Menag Yaqut Cholil Qoumas mengimbau umat Islam untuk melaksanakan Salat Istisqa' atau salat meminta hujan.
"Ini bagian dari ikhtiar batin sekaligus bentuk penghambaan kita kepada Allah SWT, memohon agar Allah menurunkan hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda. Amin," ujarnya, Jumat (15/9/2023).
Salat Istisqa' adalah salat sunah muakkadah yang dikerjakan untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan air hujan. Selain itu, Salat Istisqa' juga memiliki sejarah dalam Islam, yang pernah dilakukan pada zaman Rasulullah Saw.
Dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad Saw keluar rumah untuk memohon turun hujan, lalu beliau salat dua rekaat bersama jamaah tanpa azdan dan iqamat. Setelah salat, beliau memanjatkan doa kepada Allah SWT.
Untuk melaksanakan Salat Istisqa', umat Islam dapat mengikuti tata cara berikut:
1. Pelaksanaan Salat Istisqa' sama dengan Salat Idulfitri atau Iduladha. Setelah Takbiratul Ihram, lakukan takbir sebanyak 7 kali pada rakaat pertama, dan 5 kali takbir pada rakaat kedua. Setelah membaca Surat Al-Fatihah dan lainnya, rukuk, sujud, dan duduk tahiyyat sebelum salam.
2. Khatib kemudian menyampaikan khotbah yang mirip dengan khotbah Idulfitri atau Iduladha. Khotbah ini dianjurkan untuk mengajak umat Islam untuk bertaubat, meminta ampun atas segala dosa, serta memperbanyak istighfar dengan harapan Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya pada saat kemarau panjang.
Dengan pelaksanaan Salat Istisqa', Kemenag berharap umat Islam dapat bersama-sama memohon kepada Allah SWT untuk mengatasi kemarau panjang yang saat ini melanda Indonesia.
Hal ini juga menjadi bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan upaya menjaga kesehatan bersama di tengah kondisi polusi udara yang semakin buruk. Mari bersatu dalam doa untuk memohon rahmat dan hujan dari Allah SWT. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kemarau Panjang dan Polusi Udara, Kemenag Imbau Umat Islam Gelar Salat Istisqa'
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Deasy Mayasari |