TIMES BOGOR, JAKARTA – Sementara Amerika Serikat dikabarkan sedangkan berdiskusi intens dengan Israel untuk melakukan pembalasan terhadap Iran, pembunuhan terhadap anak-anak dan wanita oleh tentara Zionis terus berlangsung di Gaza.
"Kami akan bantu Israel menuntut konsekuensi berat dari Iran. Jangan salah, Amerika Serikat sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya mendukung Israel,” tegas Presiden AS, Joe Biden seperti dilansir Times of Israel.
Atas serangan rudal Iran itu, AS berjanji akan membantu lebih dari sekadar dukungan DC setelah serangan April, ketika Biden berusaha membatasi respons Israel waktu itu.
Presiden Joe Biden mengatakan, serangan Iran itu tidak berhasil sebagian karena bantuan AS.
AS memperingatkan pada hari Selasa bahwa akan ada konsekuensi yang berat bagi Iran setelah serangan misilnya terhadap Israel, dan AS berjanji untuk bekerja sama dengan Israel untuk mendapatkan imbalan dari Teheran.
AS juga menawarkan dukungan serupa bagi Israel setelah membantunya menggagalkan serangan Iran sebelumnya pada bulan April, tetapi kemudian dengan cepat memperingatkan agar Israel juga tidak menanggapi secara luas, karena khawatir akan terjadi eskalasi dan menjadikannya perang regional.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi mengatakan bahwa tindakan negaranya ini akan berakhir kecuali Israel memutuskan untuk meminta tanggapan lebih lanjut.
Araqchi menegaskan, para pendukung Israel kini mempunyai tanggung jawab besar untuk menahan para penggiat perang di Tel Aviv.
Tindakan Iran kali ini adalah menggunakan hak untuk membela diri berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB.
Pernyataan Staf Umum Iran memperingatkan, jika negara-negara yang mendukung Israel melakukan intervensi, maka Iran akan secara agresif menargetkan kepentingan dan markas besarnya di wilayah tersebut, sesuai dengan apa yang dinyatakan dalam pernyataan tersebut.
Kepala Staf Iran, Mohammad Bagheri mengatakan, dalam serangan rudal tersebut, 3 pangkalan udara besar Israel dan markas Mossad menjadi sasarannya.
Pangkalan Nafatim, yang mencakup jet tempur F-35, juga menjadi sasaran, dan radar serta kumpulan tank dan pengangkut personel di sekitar Gaza dibom.
Selain itu yang menjadi sasaran adalah pangkalan Hatzerim, yang bertanggung jawab atas pembunuhan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Pembunuhan Anak-Anak
Sementara itu pembunuhan yang dilakukan tentara Israel di Gaza juga terus berlangsung, dan Rabu (2/10/2024) hari ini, setidaknya 32 orang telah meninggal dunia oleh serangan Israel di Gaza selatan.
Rumah Sakit Eropa di kota Khan Younis yang terkena dampak keras mengatakan menerima jenazah setelah serangan udara Israel dan operasi darat di kota itu.
Dikatakannya korban meninggal dunia kebanyakan wanita dan anak-anak, dan puluhan orang lainnya terluka.
Kepala departemen keperawatan di Rumah Sakit Eropa, Dr. Saleh Al-Hams mengatakan, puluhan orang yang meninggal dunia dan terluka dibawa ke fasilitasnya dan Rumah Sakit Nasser sejak pukul 3 pagi tadi.
"Beberapa yang terluka juga berada dalam kondisi kritis, yang kemungkinan jumlah korban meninggal dunia bisa bertambah," katanya.
Dia mengatakan, Israel telah melakukan serangan udara besar-besaran saat pasukan daratnya melancarkan serangan ke tiga lingkungan di Khan Younis.
Israel melakukan serangan besar-besaran awal tahun ini yang meninggalkan sebagian besar kota dalam kehancuran total.
Selama perang, pasukan Israel telah berulang kali kembali ke daerah-daerah Gaza dimana mereka sebelumnya telah memerangi Hamas dan kelompok-kelompok bersenjata lainnya saat para militan telah berkumpul kembali.
Militan yang dipimpin Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang pada 7 Oktober dan menyandera sekitar 250 orang.
Sekitar 100 orang sampai kini masih disandera di Gaza, namun sepertiganya diyakini telah meninggal.
Serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 41.000 warga Palestina di Gaza, menurut otoritas kesehatan setempat dan mengungsikan sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya, seringkali beberapa kali.
Selasa kemarin, serangan udara Israel di Gaza juga menyebabkan sedikitnya 37 orang di Gaza meninggal dunia, dan separoh diantaranya adalah wanita dan anak-anak.
Disaat kebrutalan tentara Israel terus berlangsung di Gaza, saat ini Israel bersama Amerika Serikat sibuk sedang merencanakan pembalasan terhadap serangan Iran. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Israel-AS Intens Diskusi untuk Membalas Iran
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Deasy Mayasari |