TIMES BOGOR, BALI – Indonesia berhasil mencapai kesepakatan investasi senilai US$1,26 miliar pada High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 Joint Leaders Session 2024 yang berlangsung di Bali. Kesepakatan ini mencerminkan peningkatan signifikan dalam upaya ekspansi pasar Indonesia ke Afrika dan potensi yang dimilikinya.

Menurut Direktur Afrika dari Direktorat Jenderal Asia, Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemenlu RI) Dewi Justicia Meidiwaty, kesepakatan ini melibatkan juga berbagai sektor bisnis alternatif yang menjanjikan. “Salah satu sektor potensial tersebut adalah sektor bisnis kosmetik. Perusahaan asal Indonesia, PT Tirta Ayu misalnya, telah berhasil melakukan penjajakan perluasan pasar ke Zimbabwe," ungkapnya, Senin (2/9/2024) di Nusa Dua, Bali. 

PT Tirta Ayu merencanakan ekspansi ke Zimbabwe dengan membuka franchise dan juga mendirikan pabrik kosmetik di Eswatini. Langkah ini diharapkan dapat memperluas pasar produk kosmetik Indonesia di wilayah tersebut.

Dalam sektor energi dan agribisnis, terdapat Nota Kesepahaman antara empat perusahaan asal Tanzania dan Indonesia, termasuk PT Essa Industries dan Tanzania Petroleum Development Corporation (TPDC). Kesepakatan ini mencakup pembangunan pabrik pengolahan gas alam menjadi amonia atau pupuk, mendukung ketahanan pangan di masa depan.

Di Nigeria, PT Saputra Global Harvest akan memperkenalkan teknologi pangan dengan menjual alat produksi pupuk berbahan bakar batu bara. Sementara itu, PT Investasi Cemindo Gemilang telah mengakuisisi pabrik semen Alpha Ciment SA di Madagaskar melalui kemitraan dengan Gamma Civic dari Mauritius.

Kesepakatan bisnis yang diraih selama Indonesia-Africa Forum II ini diharapkan dapat mempermudah pelaku usaha dari kedua belah pihak dalam melakukan ekspansi bisnis dan memastikan kepastian hukum. Dengan nilai investasi yang signifikan, peluang untuk diversifikasi pasar dan pertumbuhan ekonomi semakin terbuka, mendukung hubungan bisnis jangka panjang antara Indonesia dan Afrika.

Ke depan, Dewi Justicia Meidiwaty berharap berbagai inisiatif ini akan menginspirasi lebih banyak pelaku industri untuk menjajaki pasar Afrika yang kaya potensi dan memperkuat hubungan ekonomi antar benua.