TIMES BOGOR, JAKARTA – Program andalan Presiden Prabowo Subianto, Makan Bergizi Gratis (MBG), resmi dimulai pada Senin (6/1/2025) hari ini di 26 provinsi di Indonesia.

Program ini digelar di 190 lokasi di 26 provinsi dengan target awal sebanyak 600.000 penerima manfaat, mencakup anak-anak dari jenjang PAUD hingga SMA.

Menurut Adita Irawati, Juru Bicara Istana, program ini difokuskan di wilayah perkotaan dan kabupaten yang telah menjalani uji coba sebelumnya.

“Setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mampu memproduksi sekitar 3.000 porsi makanan setiap hari. Dengan 190 titik SPPG yang telah beroperasi, penerima manfaat mencapai 600.000 orang,” ujar Adita seperti dikutip dari BBC Indonesia, Minggu (5/1/2025).

Adita menambahkan bahwa program ini akan terus diperluas secara bertahap hingga mencakup 15 juta penerima manfaat pada akhir 2025. Makanan yang disediakan memastikan kandungan gizi lengkap, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, hingga vitamin dan mineral.

Dukungan Infrastruktur dan Keterlibatan Lintas Sektor

Kepala Biro Humas Badan Gizi Nasional (BGN), Lalu Muhammad Iwan Mahardan, menyatakan bahwa program ini mendapat dukungan dari berbagai kementerian dan lembaga.

Beberapa di antaranya adalah Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebagai pemasok bahan baku, Perum Bulog untuk pengadaan pangan berkualitas, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan keamanan pangan.

BGN juga bekerja sama dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN untuk mendistribusikan makanan dan memberikan edukasi terkait gizi.

Selain itu, 5.000 dapur umum ditargetkan beroperasi pada akhir tahun untuk melayani hingga 20 juta penerima manfaat, termasuk balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Keterlibatan Menteri dan Pejabat Publik

Pelaksanaan hari pertama MBG turut dipantau sejumlah pejabat tinggi, termasuk Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya di Kota Bogor, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid di Depok, dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti di Semarang. Sementara itu, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengunjungi dapur umum di Jakarta Timur. (*)