TIMES BOGOR, CIANJUR – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengunjungi Situs Gunung Padang yang terletak di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Kunjungannya kali ini dalam rangka memulai rekonstruksi atau pemugaran salah satu lokasi bersejarah yang digagas oleh program Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenbud RI).
"Ini saya lagi mau acara rekonstruksi Situs Gunung Padang program dari Kementerian Kebudayaan," ungkap Dedi Mulyadi melalui akun Instagram pribadinya dikutip TIMES Indonesia, pada Selasa (16/12/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Dedi Mulyadi didampingi oleh Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian, serta sejumlah pakar dan peneliti terkemuka, di antaranya Prof. Danny Hilman Natawidjaja, Ali Akbar, dan Taqyuddin.
Saat menapaki jalanan yang menanjak menuju situs, Gubernur terkesima dengan perjuangan para leluhur di masa lampau. Ia menyampaikan pesan penting kepada semua pihak dan menekankan betapa sulitnya membawa material pembangunan di zaman dulu.
"Leluhur kita ke sini dulu bawa batu, kita jalan sendiri aja gak mampu, ayo jaga warisan leluhur jangan merusak warisan leluhur, doraka sia (dosa Anda)," ujarnya menegaskan.
Setibanya di Situs Gunung Padang, kekaguman Dedi Mulyadi terhadap kemampuan leluhur dalam mendirikan bangunan yang begitu kokoh semakin menjadi-jadi. Ia lantas membandingkan kekuatan bangunan kuno dengan konstruksi modern.
Dedi mengungkapkan, "Kita bangun sekolah SD aja tiga tahun roboh pak, bangun jembatan roboh, pakai semen, pakai perencanaan, ada pengawasnya, ada auditornya, nah leluhur kita ini makanya saya bangga sama leluhur ini pakai apa nancepin ratusan tahun ribuan tahun gak lepas."
Ia melanjutkan bahwa seharusnya bangunan masa kini yang didukung teknologi canggih bisa lebih baik dari karya para pendahulu, dan menambahkan bahwa merasa malu jika hasil pembangunan sekarang lebih buruk dari leluhur. "Leluhur kita gak sekolah perguruan tinggi tuh lihat hasil bangunannya," cetusnya.
Lebih lanjut, mantan Bupati Purwakarta tersebut menegaskan kembali pentingnya merawat semua peninggalan leluhur. Ia berpesan, "Pokoknya harus tetap merawat peninggalan leluhur di antaranya adalah bangunan bersejarah dan alam bersejarah jangan dijualin terus, jangan ditebangin terus."
KDM sapaan akrabnya juga menyebut bahwa Gunung Padang adalah representasi puncak peradaban Nusantara yang wajib dijaga bersama. Ia menekankan bahwa proyek pemugaran ini harus diwujudkan sebagai langkah nyata dan bukan sekadar wacana yang berganti setiap ada pergantian kepemimpinan.
Dalam hal ini menurut pandangannya, bahwa masalah ini bukan sekadar kewenangan, melainkan merupakan tanggung jawab negara dalam merawat peradaban bangsa yang mendunia.
Di sisi lain, Kementerian Kebudayaan melalui Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon sebelumnya telah menggelar acara doa bersama di Situs Gunung Padang, menandai dimulainya kajian lanjutan serta pemugaran situs tersebut.
Dalam keterangan di akun Instagram-nya tersebut, pihak Kementerian Kebudayaan secara tegas menyatakan komitmen untuk menjaga dan merawat warisan budaya Situs Gunung Padang.
"Melalui kajian dan pemugaran yang berkesinambungan, Kementerian Kebudayaan berkomitmen menjaga dan merawat Gunung Padang yang merupakan warisan kebudayaan yang menjadi kebanggaan Indonesia," tutupnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pemugaran Situs Gunung Padang Cianjur Dimulai, Publik Diingatkan Jaga Warisan Leluhur
| Pewarta | : Wandi Ruswannur |
| Editor | : Ronny Wicaksono |