https://bogor.times.co.id/
Berita

Nestapa Penghuni Bedeng di Balik Rencana Reaktivasi Jalur KA Banjar-Pangandaran

Minggu, 20 April 2025 - 21:00
Nestapa Penghuni Bedeng di Balik Rencana Reaktivasi Jalur KA Banjar-Pangandaran Penampakan rel mati jalur Pangandaran di Sumanding Wetan Kota Banjar yang bakal di reaktivasi oleh Pemprov Jabar. (Foto:Susi/TI)

TIMES BOGOR, BANJAR – Rencana pengaktifan kembali jalur rel Kereta Api Banjar-Pangandaran oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) disambut positif oleh berbagai kalangan.

Sebaliknya, wacana yang sudah digadang-gadang sejak beberapa tahun lalu seolah menghantui para pemilik bangunan yang berdiri di atas lahan PT KAI.

Pasalnya, banyak bangunan yang kini berdiri megah dan permanen menutupi jalur rel kereta api. Selain untuk tempat tinggal, tak sedikit yang menggunakan lahan PT KAI untuk berkebun dan membuka usaha dengan membangun ruko-ruko di atasnya.

Dengan rencana reaktivasi jalur perjalanan kereta api maka keberadaan bangunan-bangunan tersebut terancam tergusur yang artinya akan banyak warga yang kehilangan tempat tinggalnya.

Eti, salah seorang warga di RT 25 RW 4 Lingkungan Sukarame Kelurahan Mekarsari Kecamatan Banjar mengaku pasrah jika memang nantinya reaktivasi bakal terwujud dimana artinya dia kehilangan tempat tinggalnya yang selama puluhan tahun menjadinya tempat berteduh.

"Ya gimana lagi kalau memang akan diaktifkan kembali, kami hanya mengikuti saja aturannya seperti apa," ungkapnya kepada Times Indonesia, Minggu (20/4/2025).

Eti berharap jika memang tempat tinggal semi permanennya digusur maka akan ada solusi yang adil bagi rakyat kecil sepertinya. "Setidaknya direlokasi mungkin ya," harapnya.

Hal lain disampaikan Parman, warga Lingkungan Sumanding Wetan Kelurahan Mekarsari Kecamatan Banjar yang menilai reaktivasi jalur Kereta Api relasi Banjar-Pangandaran merupakan kebijakan yang harus diperhitungkan karena costnya akan menelan biaya besar.

"Sementara akses jalan kan sudah bagus apalagi mau ada jalan tol. Harus dipertimbangkan apakah nantinya akan efektif dengan anggaran yang tak sedikit," tandasnya.

Jika pun akan dilakukan reaktivasi, Parman berharap Pemerintah akan membuka jalur baru ketimbang mengaktifkan rel yang sudah mati.

Kendati demikian, dirinya mengaku akan mengikuti apapun kebijakan yang akan diberlakukan jika jalur kereta api akan di aktifkan kembali. "Kalau memang tempat tinggal kami harus digusur ya kami bisa apa tapi kami harapkan ada kompensasi yang sesuai," tuturnya.

Dari hasil penelusuran Times Indonesia, rel di jalur Banjar-Pangandaran kini kebanyakan sudah terkubur tanah dan tak sedikit yang memang sebelumnya dicabut oleh petugas PT KAI.

Hanya saja, masih ada beberapa potongan rel kereta yang masih terpasang di tempatnya dan menjadi saksi bisu di mana kereta api Pangandaran pernah berjaya pada masanya. (*)

Pewarta : Sussie
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bogor just now

Welcome to TIMES Bogor

TIMES Bogor is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.