TIMES BOGOR, WONOSOBO – Rosyid Muhammadi, seorang Penyuluh Agama Islam Non-PNS asal Kabupaten Wonosobo, sukses mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih Juara 1 dalam ajang Penyuluh Agama Islam (PAI) Award 2025 tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Penghargaan dalam kategori Peningkatan Literasi Al-Quran ini ia raih berkat inovasinya dalam mengembangkan metode pembelajaran tajwid berbasis web.
Mengusung platform Learning Management System (LMS) yang diberi nama Akademi Waqtar, Rosyid menghadirkan sebuah sistem pembelajaran tajwid yang modern, fleksibel dan mudah diakses oleh siapa saja.
Akademi ini menyediakan akun personal untuk setiap peserta, materi pembelajaran dalam bentuk PDF dan audio, sistem evaluasi, syahadah digital hingga transkrip nilai.
Tak hanya itu, tersedia pula fitur komunikasi langsung melalui layanan chat admin untuk mendampingi proses belajar para santri.
Akademi Waqtar mulai dirintis sejak September 2022, berawal dari metode setoran suara via WhatsApp yang kini telah berkembang menjadi sistem berbasis web. Hingga kini, tercatat lebih dari 590 peserta aktif mengikuti pembelajaran Al-Quran melalui platform ini.
"40 persen santri merasa sangat terlibat dalam penggunaan LMS, 90 persen merasa mudah menggunakan fitur-fiturnya, 60 persen merasa semakin memahami tajwid. Penggunaan LMS ini sudah terbukti efetik dan bisa diduplikasi Insyaa Allah," papar Rosyid dalam salah satu presentasinya.
Atas dedikasi dan terobosannya tersebut, Rosyid menjadi salah satu dari delapan penyuluh yang mewakili Jawa Tengah dalam ajang PAI Award tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.
Kemenag Wonosobo berharap agar inovasi Rosyid dapat menjadi inspirasi bagi penyuluh agama lainnya dalam memperluas literasi Al-Qur’an melalui pendekatan digital.
Sementara itu, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, turut memberikan apresiasi dan menyatakan ketertarikannya untuk melihat langsung metode yang dikembangkan Rosyid. Ia menyebut bahwa pemanfaatan teknologi dalam bidang keagamaan seperti ini merupakan langkah nyata dalam menjawab tantangan zaman.
Dengan semangat dakwah yang berpadu dengan inovasi digital, Rosyid Muhammadi menunjukkan bahwa penyuluh agama dapat menjadi agen perubahan yang bukan hanya religius, tetapi juga visioner. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Inovasi Belajar Tajwid Lewat LMS, Penyuluh Asal Wonosobo Juara 1 PAI Award Jateng
Pewarta | : Mutakim |
Editor | : Ronny Wicaksono |