TIMES BOGOR, BOGOR – Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia, termasuk dalam hal komunikasi. Internet, sebagai salah satu inovasi utama, telah mempermudah berbagai aktivitas manusia, termasuk komunikasi. Dengan adanya teknologi komunikasi ini, masyarakat berubah menjadi masyarakat informasi. 

Internet memainkan peran penting dalam komunikasi masa kini, dimana menggunakan perangkat genggaman yang terhubung ke internet, informasi dapat diakses tanpa batasan ruang dan waktu. Setiap detik, manusia dapat mengakses berita terbaru hanya dengan satu klik. Penggunaan internet tidak terlepas dari penggunaan media sosial, yang telah menjadi platform utama bagi masyarakat untuk berinteraksi dan bertukar informasi. 

Kemudahan akses masyarakat terhadap media sosial juga mengakibatkan peningkatan volume informasi yang tersedia. Dampak langsung dari keberadaan media sosial ini adalah perubahan dalam berbagai aspek masyarakat, termasuk kebudayaan, gaya hidup, dan hal lainnya.

Perubahan sosial juga terjadi di Indonesia, yang dapat diamati dari perbedaan tingkat kesopanan masyarakat Indonesia dalam bermedia sosial dibandingkan dengan citra kesopanan yang dikenal secara internasional. Menurut survei terbaru dari Digital Civility Index (DCI) yang dilakukan oleh Microsoft pada tahun 2020, netizen Indonesia menduduki peringkat teratas dalam ketidak-sopanan dalam menggunakan media sosial di Asia Tenggara. 

Hal ini mencakup perilaku seperti penyebaran berita palsu, ujaran kebencian, cyberbullying, diskriminasi, penipuan, doxing, dan pornografi. Masyarakat yang menggunakan media sosial memiliki tanggung jawab untuk menyaring informasi yang diterima serta menggunakan internet tanpa merugikan orang lain.

Dibandingkan dengan citra positif kesopanan masyarakat Indonesia di mata dunia, tantangan etika muncul di media sosial, mencerminkan dinamika perubahan sosial yang ada. Pertumbuhan pengguna media sosial di Indonesia yang pesat menyebabkan berbagai tantangan etika. 

Pemahaman etika digital masih rendah, dan diperlukan kebijakan dan edukasi publik yang lebih baik dalam ruang digital untuk mengatasi masalah ini. Regulasi yang lebih kuat, edukasi publik yang lebih baik, dan upaya kolaboratif antara pemerintah, lembaga pendidikan, platform media sosial, dan organisasi masyarakat sipil dapat membantu membentuk lingkungan bermedia sosial yang lebih positif dan aman.

Individu juga memiliki peran penting dalam menjaga etika di media sosial. Setiap pengguna media sosial bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tindakan mereka mencerminkan nilai-nilai etika yang mereka wakili. Hal ini termasuk menyadari dampak dari tindakan online, mengutamakan kejujuran, menghindari penyebaran informasi palsu, mendukung konten konstruktif, dan menolak perilaku penindasan. Dengan kesadaran individu dan upaya kolaboratif, lingkungan bermedia sosial yang sehat dan bermartabat dapat diciptakan.

Dampak jangka panjang interaksi media sosial dengan budaya Indonesia juga signifikan. Media sosial dapat memperkenalkan tren dan norma baru, serta mempercepat perubahan nilai-nilai budaya. Namun, penggunaan media sosial juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia, meskipun dengan risiko peleburan budaya regional. Selain itu, media sosial juga dapat membentuk identitas digital individu dan kolektif, yang pada gilirannya memengaruhi citra suatu negara di mata dunia.

***

*) Oleh : Dhea Salma Rihadatul Aisyah, Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

____
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.