TIMES BOGOR, JAKARTA – Operasi penyelamatan sekitar 450 sandera penumpang kereta api di Balochistan. Pakistan sedang berlangsung.
Pasukan keamanan Pakistan telah mengepung rangkaian kereta api Jaffar Express yang dihentikan pembajakan persis di mulut gua di wilayah Dhadar di Bolan Pass.
Sebelumnya para pembajak, yakni Kelompok terlarang Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) mengaku bertanggung jawab atas pembajakan itu. Bahkan mereka telah mengeluarkan ancaman akan mengeksekusi para penumpang kereta api, jika pemerintah ikut cawe-cawe soal ini.
Namun pasukan keamanan Pakistan tetap bergerak mengatasi pembajakan kereta api penumpang tujuan Peshawar dari Quetta dekat distrik Bolan, Balochistan pada hari Selasa itu.
Saat ini operasi penyelamatan terhadap para penumpang yang disandera para teroris itu sedang berlangsung.
Media pemerintah, Radio Pakistan dan PTV News melaporkan telah terjadi tembakan-tembakan di dalam kereta. Para penumpang yang disandera itu termasuk wanita dan anak-anak.
Sambil tetap berkomunikasi dengan "fasilitator asing" di dalam kereta, pasukan keamanan telah mengepung wilayah tersebut dan melancarkan operasi pembersihan yang akan terus berlanjut hingga para penyerang disingkirkan.
Dalam pembaruan berikutnya, seperti dilansir DAWN, Radio Pakistan melaporkan bahwa pasukan keamanan telah menyelamatkan 80 orang sandera.
"Menurut sumber keamanan, mereka yang diselamatkan termasuk 43 pria, 26 wanita, dan 11 anak-anak," katanya seraya menambahkan bahwa personel keamanan tengah berupaya menyelamatkan penumpang yang tersisa dengan aman.
Bahkan dalam pembaruan lebih lanjut di larut malam tadi, media itu melaporkan bahwa 13 pelaku pembajakan tewas sementara banyak lainnya yang terluka oleh pasukan keamanan.
"Menurut sumber keamanan, teroris terpecah menjadi kelompok-kelompok kecil akibat operasi pasukan keamanan. Penumpang yang terluka telah dipindahkan ke rumah sakit terdekat sementara pasukan keamanan tambahan turut ambil bagian dalam operasi di area tersebut," bunyi laporan media itu.
Dalam wawancara di acara Geo News 'Aaj Shahzeb Khanzada Kay Sath', Menteri Dalam Negeri Pakistan, Talal Chaudhry mengatakan, kereta tersebut disandera sekitar tengah hari di daerah terpencil.
"Beberapa penumpang dibebaskan saat pasukan keamanan mulai mencapai lokasi," katanya, seraya menambahkan bahwa ia belum bisa mengungkapkan jumlahnya.
Ia menambahkan bahwa para penumpang yang dibebaskan dibawa ke stasiun terdekat dan akhirnya ke tujuan mereka. "Banyak orang telah diturunkan dari kereta ke daerah pegunungan dan wanita serta anak-anak digunakan sebagai tameng oleh para pelaku terorisme," tambah Chaudhry.
Menteri negara mengatakan pasukan keamanan bertindak hati-hati karena menyangkut nyawa orang yang terlibat, dan mengatakan operasi masih berlangsung.
"Mereka pengecut. Mereka memilih target yang mudah diserang. Mereka menyerang sambil bersembunyi," katanya.
Menteri negara tidak menanggapi dan terus melanjutkan ketika pembawa acara menyebutkan bahwa 80 orang dilaporkan telah diselamatkan, angka yang dikutip oleh sumber keamanan.
Pernyataan sebelumnya dari juru bicara pemerintah Balochistan, Shahid Rind mengatakan, ada laporan tentang "penembakan hebat di kereta Jaffar Express, yang sedang menuju dari Quetta ke Peshawar, antara Pehro Kunri dan Gadalar".
Kepala Pengawas Perkeretaapian, Muhammad Kashif mengatakan, kereta api itu, yang terdiri dari sembilan gerbong, mengangkut sekitar 500 penumpang.
"Kereta dihentikan oleh orang-orang bersenjata di Terowongan No. 8. Upaya sedang dilakukan untuk menghubungi penumpang dan staf," kata petugas kontrol lalu lintas.
"Kereta api terjebak tepat sebelum terowongan yang mengelilingi gunung,” kata petugas polisi distrik Kachhi Bolan, Rana Muhammad Dilawar.
Reuters juga melaporkan bahwa pasukan keamanan mengatakan, sebuah ledakan terdengar di dekat terowongan dan mereka terlibat baku tembak dengan militan di daerah pegunungan. Terowongan Mashkaf terletak sekitar 157 kilometer dari Quetta dan sekitar 21 km dari Sibi.
Meskipun jalan raya Quetta-Jacobabad N65 dan jalur kereta api sebagian besar berjalan berdampingan melalui wilayah Bolan, jalur tersebut bercabang di dekat kota Mashkaf. Dari sini, jalur kereta api mengambil jalur yang lebih langsung, memotong pegunungan dan berjalan di sepanjang Sungai Bolan, bergabung kembali dengan jalan utama dekat Mach.
Terowongan Mashkaf terletak di bagian yang sangat terpencil di daerah yang terjal, dengan stasiun terdekat terletak di Pehro Kunri. Perhentian berikutnya di jalur menuju Quetta adalah pemberhentian di Paneer, tepat di depan Terowongan Paneer.
Menurut pernyataan pemerintah, keadaan darurat telah diberlakukan di rumah sakit Sibi, sementara ambulans dan pasukan keamanan sedang dalam perjalanan ke lokasi kejadian. Namun, Rind menambahkan, para pejabat menghadapi kesulitan dalam mencapai lokasi karena medan yang berat dan berbatu.
Skala insiden dan kemungkinan adanya unsur teroris masih dalam penyelidikan. Pemerintah Balochistan telah memerintahkan agar tindakan darurat diambil, dan semua lembaga tetap aktif. Rind mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak termakan rumor.
Penanggung jawab konter darurat Stasiun Kereta Api Peshawar yang disiapkan untuk insiden tersebut, Tariq Mahmood mengatakan, bahwa Jaffar Express "mencapai Peshawar dalam waktu 34 jam setelah melewati berbagai daerah di empat provinsi. Kebanyakan para penumpang itu adalah orang-orang dari berbagai daerah di Punjab menaiki kereta setelah berangkat dari Quetta.
Keadaan darurat juga telah diumumkan di Rumah Sakit Sipil Quetta, menurut Juru Bicara Departemen Kesehatan Dr. Waseem Baig. “Semua konsultan, dokter, apoteker, perawat staf, dan staf paramedis telah dipanggil ke rumah sakit,” kata Baig.
Presiden Mengutuk
Presiden Asif Ali Zardari mengutuk keras insiden tersebut dan memberi penghormatan kepada pasukan keamanan atas "tindakan efektif" mereka dan menyelamatkan penumpang.
"Serangan terhadap warga dan penumpang yang tidak bersalah adalah tindakan yang tidak manusiawi dan keji. Mereka yang menyerang penumpang menentang Balochistan dan tradisinya.
"Bangsa Baloch menolak mereka yang menyerang dan menyandera penumpang, orang tua, dan anak-anak yang tidak bersalah. Tidak ada agama atau masyarakat yang mengizinkan tindakan keji seperti itu," katanya seperti dikutip dalam pernyataan dari Kepresidenan.
Pernyataan dari Kantor Perdana Menteri mengatakan PM Shehbaz Sharif memuji pasukan keamanan karena berhasil memukul mundur para teroris itubdengan tindakan tepat waktu dan keberanian mereka.
Ia menambahkan bahwa mereka akan segera menyelesaikan operasi tersebut dan "menghabisi" teroris pengecut itu.
"Teroris biadab yang melakukan serangan pengecut tidak pantas mendapatkan pengakuan apa pun. Teroris adalah musuh pembangunan Balochistan," katanya seraya menunjukkan bahwa penargetan "para pelancong tak berdosa" di bulan suci Ramadhan merupakan "refleksi jelas dari fakta bahwa para teroris ini tidak memiliki hubungan dengan agama Islam, Pakistan, dan Balochistan," ujarnya.
"Kami akan melanjutkan perang melawan monster terorisme hingga benar-benar musnah dari negara ini. Kami akan menggagalkan setiap konspirasi untuk menyebarkan ketidakamanan dan kekacauan di Pakistan," katanya lagi.
"Kami tidak akan pernah membiarkan niat jahat elemen anti-nasional berhasil. Seluruh bangsa mendukung pasukan keamanannya dalam perang melawan terorisme ini," tambahnya.
Menteri Dalam Negeri Mohsin Naqvi mengutuk insiden tersebut. Ia berdoa agar mereka yang terluka dalam tembak menembak antara pasukan keamanan Pakistan dengan kelompok militan Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) itu segera pulih. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bak di Film, Pembajakan Kereta Api di Pakistan Menahan 450 Sandera
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ronny Wicaksono |